kita terlalu mengharapkan kehidupan yang terlalu sempurna,
sempurna bagi orang lain,
tak semestinya sempurna bagi kita.
dari segumpal jasad,
menjadi ketulan daging,
dari ketulan daging menjadi tubuh sempurna tanpa cacat cela,
ditiupkan roh sehingga bernyawa,
diberi akal sehingga menjadi cendekiawan..
kita sebagai manusia,
selalu mengharapkan yang lebih,
tidak pernah puas dengan yang nyata,
sehingga bisa merobek jiwa,
hanya untuk memenuhi kehendak diri..
sampai bila hidup mengikut arus,
bukannya hidup menghargai nyawa,
aku juga begitu,
buntu bila akal menerawang memikir,
sampai bila??
sampai bila2 mungkin..
sampai hati kata puas,
naluri rasa cukup,
jiwa tiada gelodak,
dan diri sentiasa bersyukur.
akhirnya mungkin bisa aku cipta sejarah,
agar dunia lebih menghargai nyawa,
untuk bernafas yang telus, mungkin..
memory:
tiba2 rindu ponteng kelas Chemistry dan curik2 masuk kelas sastera masa sekolah2 dulu..
kadang2 kenangan menyedarkan kita..
dan sejarah mendewasakan kita..
serta pengalaman melengkapkan kita...:)
ikhlas aku tulis, untuk diri sendiri..
berbalik pada puitis setelah sekian lama terkubur sepi..
mata celik akal berputar : Schubert Serenade (^_^)
